Fase Perkembangan Pranatal dan Neonatal
ARTIKEL
Fase-Fase Perkembangan
“Fase Pranatal dan Fase
Neonatal”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Perkembangan peserta didik
Dosen Pengampu: Hety Mustika Ani, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh
M. Yuhdi
NIM 160210301074
Program Studi Pendidikan Ekonomi/kelas B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS JEMBER
2016
ABSTRAKSI
Perkembangan merupakan proses yang berlangsung secara bertahap yang
dilalui individu dalam perkembangannya, karakteristik dan kemampuan yang muncul
serta permasalahan-permasalahan yang biasanya dihadapi individu pada setiap
fase perkembangan. Untuk melaksanakan proses tersebut diperlukan acuan berupa
periodisasi perkembangan. Periodisasi perkembangan yang dipakai dasar dalam
pembahasan berikut adalah periodisasi menurut Eizabeth B. Hurlock. Periodisasi
ini dipilih karena dua alasan. Pertama, periodisasi dari Hurlock dikembangkan
atas dasar tinjauan psikologis. Tinjauan ini lebih tepat dipakai karena
pembahasan tentang fase-fase perkembangan berikut ini merupakan tinjauan secara
psikologis. Kedua, deskripsi yang disusun Hurlock cakupannya luas atau tepatnya
lengkap, dimulai dari fase prenatal sampai dengan fase lanjut usia.
Berdasarkan Elisabeth B. Hurlock Masa Perkembangan Pra-Natal (Fase Pranatal) adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa
pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu
dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada
perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini
ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.Kemudian Masa Perkembangan Neonatal (Fase Neonatal) adalah merupakan
permulaan atau periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan sebagai
parasit didalam tubuh ibu atau disebut juga masa bayi baru lahir.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan
merupakan proses yang berlangsung secara bertahap. Tahap apa saja yang dilalui
individu dalam perkembangannya, karakteristik dan kemampuan apa sajakah yang
muncul serta permasalahan-permasalahan apa pula yang biasanya dihadapi individu
pada setiap fase perkembangan ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan
acuan berupa periodisasi perkembangan. Periodisasi perkembangan yang dipakai
dasar dalam pembahasan berikut adalah periodisasi menurut Eizabeth B. Hurlock.
Periodisasi ini dipilih karena dua alasan. Pertama, periodisasi dari Hurlock
dikembangkan atas dasar tinjauan psikologis. Tinjauan ini lebih tepat dipakai
karena pembahasan tentang fase-fase perkembangan berikut ini merupakan tinjauan
secara psikologis. Kedua, deskripsi yang disusun Hurlock cakupannya luas atau
tepatnya lengkap, dimulai dari fase prenatal sampai dengan fase lanjut usia. Menurut
Hurlock (1997 : 14 ) perkembangan individu berlangsung melalui 10 fase, yaitu :
prenatal, neonatal, bayi, kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, pubertas atau
praremaja, remaja, dewasa awal, usia pertengahan, dan lanjut usia.
2. Rumusan Masalah
a.
Apa
maksut dari fase pranatal dan fase neonatal?
b.
Bagaimana
proses berlangsungnya fase pranatal dan neonatal?
c.
Apa
cirri-ciri perkembangan maa prenatal dan neonatal ?
d.
Faktor
faktor yang mempengaruhi perkembangan pranatal dan neonatal
3. Tujuan
a.
Untuk
memahami arti dari fase pranatal dan fase neonatal.
b.
Untuk
memahami proses berlangsungnya fase pranatal dan neonatal.
c.
Untuk
mengetahui ciri-ciri dan faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan pranatal
dan neonatal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arti Fase Pranatal Dan Fase Neonatal
Berdasarkan Elisabeth B. Hurlock Masa Perkembangan Pra-Natal (Fase Pranatal) adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa
pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu
dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada
perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini
ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.Kemudian Masa Perkembangan Neonatal (Fase Neonatal) adalah merupakan
permulaan atau periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan sebagai
parasit didalam tubuh ibu atau disebut juga masa bayi baru lahir.
B.
Proses Berlangsungnya Fase Pranatal Dan Neonatal
B.1
Berlangsungnya Fase Pranatal
Masa pranatal atau masa dalam
kandungan berlangsung sejak terjadinya konsepsi sampai kelahiran yang lamanya
kurang lebih 280 hari atau 9 bulan. Masa pranatal terbagi dalam tiga periode
(Hurlock, 1997 : 36) , yaitu sebagai berikut:
1.
Periode
Zigot (sejak konsepsi sampai akhir minggu
kedua).
·
Bentuk
zigot sebesar kepala peniti, tidak berubah karena tidak mempunyai mempunyai
sumber makanan dari luar, sedangkan hidupnya dipertahankan kuning telur.
·
Dengan
berjalannya zigot dari tuba Fallopi turun ke uterus, maka terjadi banyak pembelahan
dan zigot terbagi menjadi lapisan luar dan lapisan dalam.
·
Lapisan
luar kemudian berkembang menjadi placenta (ari-ari), tali pusar, dan selaput
pembungkus janin; lapisan dalam berkembang menjadi mausia baru.
·
Sekitar
sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam di dalam dinding uterin.
2.
Periode
embrio (akhir minggu kedua sampai akhir
bulan kedua).
Ø Embrio berkembang menjadi manusia
dalam bentuk kecil.
Ø Terjadi perkembangan besar,
mula-mula di bagian kepala dan terakhir pada anggota tubuh.
Ø Semua bagian tubuh yang penting,
baik bagian dalam maupun bagian luar, telah terbetuk.
Ø Embrio mulai bergerak di dalam
uterus, dan terjadi gerakan-gerakan spontan dari anggota tubuh.
Ø Placenta (ari-ari), tali pusar, dan
selaput pembungkus janin berkembang; ketiganya melindungi dan memberi makan
embrio.
Ø Pada akhir bulan kedua pranatal,
berat embrio rata-rata satu seperempat ons dan panjangnya satu setengah inci.
3.
Periode
janin (akhir bulan kedua sampai lahir).
ü Terjadi perubahan pada bagian-bagian
tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk / rupa maupun perubahan aktual,
dan terjadi perubahan-perubahan dalam fungsi.
ü Pada akhir bulan ketiga beberapa
organ dalam telah berkembang sehingga mulai dapat berfungsi.
ü Pada akhir bulan kelima, berbagai
organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di dalam tubuh orang
dewasa.
ü Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu
ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan kedua, ketiga dan keempat.
ü Gerak-gerik janin biasanya tampak
pertama kali antara minggu kedelapan belas sampai dua puluh, kemudian meningkat
dengan cepat sampai akhir bulan kesembilan.
ü Pada akhir bulan ketujuh,
perkembangan janin telah memadai dan dapat hidup bila lahir sebelum waktunya.
ü Pada akhir bulan kedelapan, tubuh
janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi
normal yang cukup bulannya.
B.2
Berlangsungnya Fase Neonatal
Masa neonatal berlangsung sejak lahir sampai kira-kira 14 hari.
Istilah neonatal berasal dari bahasa Latin : neo yang
artinya baru dan natus yang artinya lahir, sehingga masa
neonatal bisa diartikan masa bayi baru dilahirkan. Masa ini disebut juga
masa orok.
Adapun
ciri-ciri masa neonatal adalah sebagai berikut:
a.
Masa neonatal merupakan masa paling singkat.
Dibandingkan
masa atau fase perkembangan lainnya, masa neonatal yang Berlangsung sekitar 14
hari merupakan masa yang paling singkat.
b.
Masa neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Dikatakan penyesuaian yang radikal karena lingkungan yang dihadapi
setelah dia dilahirkan sangat jauh berbeda dengan lingkungan sebelumnya.
c.
Masa neonatal merupakan masa terhentinya pertumbuhan.
Pada masa ini pertumbuhan berhenti untuk sementara karena individu
sedang menghadapi tugas berat yaitu penyesuaian diri.
d.
Masa neonatal merupakan pendahuluan bagi perkembangan selanjutnya.
Ketika baru dilahirkan individu hanya memiliki kemampuan yang
sangat sedikit, yang terbatas pada kemampuan instintif. Seiring
dengan bertambahnya usia dan pengalaman dalam berinteraksi dengan
lingkungannya, beberapa kemampuan mulai berkembang, misalnya kemampuan
untuk melihat dan mendengar.
e.
Masa neonatal merupakan masa yang beresiko tinggi.
Penyesuaian diri merupakan pekerjaan
berat bagi bayi neonatal yang kemampuannya masih sangat terbatas, terbukti
dengan tingginya kematian pada masa ini.
C.
Ciri-Ciri Fase Pranatal dan Neonatal
Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode
pranatal mempunyai enam ciri penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang
lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan.
1.
Terjadinya pembauran sifat-sifat
yang diturunkan oleh kedua orang tua janin. Kondisi ini akan dipengaruhi oleh
kromosom yang disumbangkan oleh kedua orang tua janin. Menurut Monks dan
knoers, dalam hal ini sering ditemukan adanya penyimpangan genetis yang
disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom. Akibatnya akan memiliki anak yang
memiliki penyakit down sindron. Dalam hal ini telah dapat
diramalkan bahwasanya usia seorang ibu ketika hamil memiliki pengaruh terhadap penyimpangan
genetis ini. Usia seorang ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan 39 akan
memiliki kesempatan memiliki penyimpangan genetis dengan sekala 1 berbanding
180.
2.
Adanya pengaruh kondisi-kondisi
dalam tubuh ibu yang akan menunjang perkembangan sifat bawaan dan
perkembangannya baik itu sifat yang baik maupun sifat yang buruk, dan hal ini
akan berpengaruh pada pola perkembangan yang akan datang. Menurut Monks dan
Knoers ibu yang sakit dapat memberikan efek yang tidak baik bagi janinnya.
Contohnya ibu yang terkena penyaki penyakit campak, AIDS, dan cytomegalovirus.
Menurut hasil penelitian, ada kurang lebih 3000 anak yang terkena HIV akibat
diturunkan oleh ibunya. Namun tidak semua ibu yang terkena HIV dapat menurunkan
penyakit tersebut pada anaknya.
3.
Jenis kelamin individu yang baru
diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh
ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan.
4.
Perkembangan dan pertumbuhan yang
normal lebih banyak terjadi selama periode pranatal dibandingkan pada
periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu. Terdapat pertumbuhan
yang begitu cepat pada masa pranatal ini. Yang tadinya berupa butiran kecil
yang hanya bisa dilihat melalui picroscop hanya dengan waktu 280 hari beratnya
bisa mencapai 7 pon dan diperkirakan pada masa ini berat badan bertambah 11
juta kali.
5.
Periode pranatal merupakan masa yang
mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Dinyatakan bahaya,
karena pada masa pranatal akan berpengaruh panjang pada masa pertmbuhan dan
perkembangan janin di masa yang akan datang.
6.
Periode pranatal merupakan saat
dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap yang baru
diciptakan. Dalam hal ini. W Hijayati dan Sri Purnami menjelaskan dalam bukunya
tentang pendidikan dalam masa kandungan dengan tujuan untuk belajar dini dan
mendorong perkembangan positif terhadap psikologis anak dan orang tua. Dan
dalam hal ini. Seorang bayi yang sudah berusia 20 minggu dalam kandungan sudah
bisa merasakan gelap dan terang. Dan pada usia ini orang tua sudah bisa
memberikan dorongan stimulus pada janin untuk mengoptimalkannya.
Kemudian Ciri-ciri Perkembangan Neonatal, al:
1)
Masa bayi neonatal merupakan periode
yang tersingkat dari semua periode perkembangan. Periode ini adalah saat dimana
janin harus menyesuaikan dengan kehidupan di luar rahim ibu, dimana ia telah
hidup selama kurang lebih Sembilan bulan. Penyesuaian ini akan berakhir pada
saat tali pusar lepas dari pusarnya.
2)
Masa bayi neonatal merupakan masa
terjadinya penyesuaian yang radikal. Kelahiran merupakan suatu gangguan pada
pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah sustu peralihan
dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Penyesuaian radikal adalah
peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Penyesuaian ini harus
diperhatikan oleh ibu, karena bayi ada yang mudah menyesuaikan diri namun tak
banyak juga bayi yang mengalami kegagalan penyesuaian diri.
3)
Masa bayi neonatal merupakan masa
terjadinya perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama
periode prenatal tiba-tiba terhenti pada saat kelahiran. Terhentinya
pertumbuhan dan perkembangan, yang merupakan ciri dari periode ini. Saat
penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangannya. Masa bayi neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan
Selanjutnya Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang
apa yang dapat diharapkan akan terjadi. Masa bayi neonatal merupakan periode
yang berbahayi.
Masa
neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara fisik maupun psikologis .
Pertumbuhan dan perkembangan bayi, banyak dinilai orang sebagai suatu keajaiban
dalam kehidupan. Sangat sulit untuk menjelaskan, bagaimana seorang bayi harus
sanggup bernapas dengan paru-parunya secara seketika begitu dia dilahirkan.
Padahal sebelumnya selama 9 bulan dia berada dalam kandungan ibunya, dan tidak
berinteraksi secara langsung dengan udara luar. Bayi adalah fase perkembangan
anak sejak dilahirkan hingga dia berusia 2 tahun. Pada masa ini, keberlangsungan
kehidupan bayi masih bergantung sepenuhnya pada orang lain. Dia memerlukan
perlakukan khusus, sehubungan dengan proses adaptasi terhadap lingkungan
barunya, yaitu dari kandungan ke dunia.
Perkembangan
Neonatal merupakan Masa transisi dari ke fase kelahiran. Masa
ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang 2 minggu.
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan kehidupan diluar rahim
ibu, penyesuaiaan ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari pusarnya.
Jika proses kelahiran cukup lama, bayi tidak akan cukup mensuplai oksigen
(Anoxia), yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak. Jumlah hormone
adrenalin dan noradrenalin yang besar melindungi janin ketika kekurangan
oksigen. Hormone ini meningkatkan aktivitas pemompa detak jantung,
menaikan gula darah.
Saat masa
kelahiran, bayi dilindungi dengan perlindungan kulit yang tebal yand disebut
vernix caseosa yang membantu melindungi kulit bayi terhadap kehilangan panas
sebelum dan selama kelahiran.
D.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal dan Neonatal
C.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal
Pertumbuhan individu pada masa
pranatal sangat dipengaruhi atau bahkan ditentukan oleh faktor-faktor yang
berasal dari ibu yang bersangkutan. Faktor-faktor dimaksud antara lain :
kondisi fisik dan psikis ibu, kualitas makanan yang dikonsumsi ibu, kebiasaan
ibu (apakah ibu terbiasa merokok atau minum minuman keras, dst.), usia ibu,
dll.
C.2 yang mempengaruhi perkembangan neonatal
1)
Berbagai pokok
penyesuaian yang dilakukan bayi neonatal
ü Perubahan suhu, didalam rahim suhunya tetap, yaitu 100°f sedangkan dirumah
sakit atau dirumah berkisar 60°f s/d 70°f
ü
Bernapas, Jika tali
pusar diputus maka bayi mulai harus bernafas sendiri
ü
Mengisap dan menelan, sekarang
bayi harus bisa memperoleh makanan dengan jalan mengisap dan menelan, tidak
lagi memperoleh melalui tali pusar
ü
Pembuangan, alat-alat
pembuangan bayi mulai berfungsi segera setelah dilahirkan, sebelumnya
pembuangan dilakukan melalui tali pusar
2)
Kondisi yang Mempengaruhi
Penyesuaian Diri pada Kehidupan Pascanatal
·
Lingkungan prenatal
·
Lamanya periode kehamilan
3)
Bahaya pada Bayi Neonatal
»
Bahaya Fisik
o
Lingkungan prenatal yang tidak bayi
o
Kelahiran kembar
o
Kematian bayi
o
Postmatur
»
Bahaya Psikologis
1.
Kepercayaan tradisional mengenai
kelahiran
2.
Ketidakberdayaan
3.
Individualitas bayi
4.
Kelambatan perkembangan
5.
Terhentinya perkembangan
6.
Kurang rangsangan
7.
Kemurungan orangtua baru
8.
Sikap yang kurang menyenangkan dari
orang-orang yang berarti
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Periode pranatal atau amsa sebelum lahir adalah awal periode perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni setelah ovum wanita dibuahi oleh sel
sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Ada tiga tahapan dalam periode pranatal, yaitu:
1.
Tahap
zigot
2.
Tahap
embrio
3.
Tahap
janin
Sedangkan
pada periode Neonatal ini merupakan suatu fase dimana bayi sudah dilahirkan ke
dunia ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://veronikaliyanti/2014/09/psikologi-perkembangan-perkembangan_69.html
https://rachma9fardhiila.wordpress.com/2015/06/04/psikologi-perkembangan-masa-prenatal-dan-neonatal/
Billimham, Katherine A. (1982) Developmental Psychology for The
Heah Care Professions : Part 1 – Prenatal Through Adolescent Development.
Colorado : Westview Press, Inc.
Bimo Walgito. (2000) Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta :
Yasbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Branca, Albert A. (1965) Psychology : The Science of Behavior.
Boston : Allyn and Bacon, inc.