Jumat, 28 April 2017

GAGASAN KONSEP PENDIDIKAN ETIKA YANG TEPAT UNTUK GENERASI ALPHA




LAPORAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
GAGASAN TENTANG KONSEP PENDIDIKAN ETIKA YANG TEPAT UNTUK GENERASI ALPHA

Disusun Oleh:
M. Yuhdi
NIM: 160210301074 / 2016


Kelas B
Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan no.37 Jember
2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
                                                      1. 1            Latar Belakang Masalah
                                                      1. 2            Tujuan
                                                      1. 3            Manfaat
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1        Analisa Situasi Saat Ini
2.2        Gagasan Konsep Yang Ditawarkan
2.3        Kehandalan Gagasan
2.4        Strategi Penerapan
BAB 3 PENUTUP
3.1        Kesimupulan
DAFTAR PUSTAKA




BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
          Generasi Alpha adalah mereka yang lahir pada tahun 2011-2025, lahir dari generasi X akhir dan Y. Generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar , rata-rata memiliki orang tua yang kaya dan sedikit saudara kandung.
          Generasi Alpha ini sudah hidup di jaman yang serba modern dan canggih, serta era komputerisasi sudah tidak ada batasnya lagi. Akses terhadap informasi dan teknologi komunikasi dari segala penjuru sangat mudah didapat. Tidak ada lagi batasan dan segalanya sudah sangat transparan. Hal-hal yang dulu dianggap tabu, oleh generasi ini tidak lagi dianggap tabu.
          Secara garis keturunan, orangtua generasi A ini bisa jadi dari generasi Y awal. Sehingga pola pikir mereka dipengaruhi oleh pola pikir orangtuanya yang memiliki pandangan terbuka dan moderat. Orang tua generasi ini pada umumnya telah mendapat pendidikan yang sangat baik dan bahkan dari perguruan tinggi yang besar kemungkinan menyebabkan gen A mengikuti pola pikir orangtuanya yang menurut mereka open minded.
          Tak jarang generasi ini sudah banyak yang melupakan nilai-nilai akhlak, tradisi, dan norma kehidupan yang dapat membuat generasi ini tumbuh tanpa mengenal jati diri yang seutuhnya. Mereka mudah meniru sesuatu yang saat itu sedang menjadi trend tanpa mengetahui esensinya, namun dengan mudah pula mereka melupakan hal yang ditiru itu dalam sekejap apabila ada sesuatu yang baru lagi. Generasi ini sangat dimanjakan dengan kemajuan teknologi sehingga mereka cenderung menjadi malas untuk menggunakan kemampuan analisa merek, menjadi pribadi yang mudah putus asa karena hal kecil, mudah sedih, dan melakukan sesuatu tanpa pertimbangan yang matang. Dan tidak luput juga generasi ini cenderung memiliki sikap pesimistis terhadap sesuatu.
1.2  Tujuan
1.      Memahami konsep pendidikan etika untuk generasi alpha.
2.      Menjadi tenaga pendidik yang beretika.
3.      Membuat generasi alpha menjadi insan yang beretika, bermoral, dan bernilai baik.
4.      Mencerdaskan kehidupan bangsa.

1.3  Manfaat
1.      Mampu menjadi orang tua dan tenaga pendidik yang beretika.
2.      Mampu membuat anak didik menjadi insan yang beretika dan bermoral yang baik.

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1                    Analisa Situasi Saat Ini
Pada umumnya yang seumuran dengan kita (anak perkuliahan semester awal) adalah generasi Z, yang lahir diantara tahun 1996 sampai dengan tahun 2010. Generasi Z dilahirkan dan dibesarkan pada era digital, dengan aneka teknologi yang komplit dan canggih, seperti: Komputer/ laptop, Handphone (android), iPads, PDA, Mp3 player, Sosial media (BBM, FB, Twitter, dll.), Internet, dan aneka perangkat elektronik lainnya.
Karakteristik generasi Z :
a.       Mahir dan gandrung akan teknologi informasi
b.     
Kelebihan
 
Komunikasi aktif di medsos
c.       Cenderung toleran dengan perbedaan kultur
d.      Peduli lingkungan
e.       Multi tasking

f.      
Komunikasi verbal rendah
g.      
Kekurangan
 
Mental yang lemah
h.      Egoistis serta individual
i.        Ingin serba instan, tidak sabaran, dan
kurang menghargai proses

2.1                    Gagasan Konsep Yang Ditawarkan        
Generasi alpha merupakan generasi yang hidup di era digital yang sangat canggih dibanding era digital pada generasi Z. Karena semakin canggihnya teknologi pada generasi Alpha ini diharapkan orang tua maupun tenaga pendidik 100% mengawasi, menjaga, dan mendidik anak-anaknya dalam menggunakan teknologi serta menekankan lagi pendidikan kerohanian dan ketegasan anak didik.

2.1                    Kehandalan Gagasan
Teknologi canggih salah satunya komputer baru dikenal oleh generasi x di kalangan orang dewasa, generasi Y mengenal teknologi canggih pada waktu remaja, kemudian generasi Z mengenal teknologi canggih itu pada waktu anak-anak, lalu bagaimana dengan generasi Alpha? Sudah pasti generasi Alpha  mengenal teknologi canggih pada waktu balita. Kita yang sebagai generasi Z saja mengenal teknologi canggih waktu anak-anak dan hampir tidak bisa lepas dari handphone (android), bagaimana nanti yang generasi Alpha? Sudah pasti teknologi itu bukan kebutuhan sekunder, namun akan menjadi kebutuhan primer (pokok) bagi generasi A. Maka apabila sudah menjadi kebutuhan pokok, aktivitas mereka juga akan lebih banyak dengan teknologinya masing-masing dari pada berhubungan sosial dengan teman maupun saudaranya secara langsung.
Jadi apabila generasi  Alpha tidak 100% diawasi, dijaga dan di didik oleh orang tua mapun tenaga pendidik, mereka akan lebih parah individualisnya dari pada generasi Z. Dan akibat dari hal itu juga sangat buruk bagi bangsa dan negara.
Dan juga kita tau mereka masih kanak-kanak, namun dalam kekanak-kanakan itu mereka sudah mempunyai iq yang sangat tinggi. Dan dibalik iq yang tinggi itu, mereka sangat lemah dalam sikap dan mental. Oleh karena itu lebih ditekankan lagi akan pendidikan kerohanian dan ketegasan agar anak-anak menjadi lebih berani dan bertanggung jawab.

2.1                    Strategi Penerapan
          Dalam hal strategi penerapan konsep pendidikan etika yang tepat untuk generasi alpha tidak hanya diperankan orang tua dan guru saja, namun pemerintah dan dari semua kalangan juga harus turut berperan. Jadi strategi yang sesuai bagi saya adalah mensosialisasikan informasi tersebut kepada publik. Dan karena pada saat ini sudah mulai jarang komunikasi verbal, bisa kita lakukan dengan mensosialisasikannya di internet. Namun kita juga tidak boleh menghilangkan sosialisasi dengan komunikasi verbal, justru kita harus membiasakan komunikasi verbal agar menjadi contoh bagi penerus kita di masa mendatang.

BAB 3 PENUTUP
3.1                    Kesimupulan
Karena semakin canggihnya teknologi pada generasi Alpha ini diharapkan orang tua maupun tenaga pendidik 100% mengawasi, menjaga, dan mendidik anak-anaknya dalam menggunakan teknologi serta menekankan lagi pendidikan kerohanian dan ketegasan anak didik.





DAFTAR PUSTAKA


http://library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=20190