PANCASILA SEBAGAI ENTITAS DAN IDENTITAS BANGSA INDONESIA
Peran Profil Pelajar Pancasila dalam
Pendidikan Abad ke-21
Pancasila,
sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sekadar seperangkat prinsip atau
slogan. Ia adalah entitas hidup yang meresap ke dalam jiwa bangsa Indonesia dan
menjadi identitas sejati. Untuk menguasai Pancasila dalam konteks ini, kita
perlu mengamati dan merenung tentang tantangan yang muncul dalam memahami dan
menerapkan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Terutama,
kita harus merenungkan peran profil pelajar Pancasila dalam pendidikan abad
ke-21.
1. Tantangan
Menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
Ketika kita memandang Pancasila sebagai
entitas, kita seharusnya mengamati tidak hanya sisi teksnya, tetapi juga aspek
historis dan sosialnya. Pancasila bukanlah semata-mata dokumen kuno yang
terabaikan. Ia adalah panduan moral dan nilai-nilai inti yang membentuk
karakter bangsa Indonesia. Tantangan pertama adalah menggali lebih dalam ke
dalam makna dan esensi Pancasila, bukan hanya sebagai bacaan, tetapi sebagai
filosofi hidup.
Sebagai identitas bangsa, Pancasila
mempersatukan keragaman budaya, agama, dan etnis yang ada di Indonesia. Oleh
karena itu, tantangan yang dihadapi adalah menjaga kesatuan dalam keberagaman.
Bagaimana masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, dapat merayakan
perbedaan sambil tetap memelihara nilai-nilai Pancasila?
2. Perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan Abad ke-21
Pendidikan di abad ke-21 harus lebih dari
sekadar transfer pengetahuan. Ia harus membentuk karakter dan etika. Dalam ekosistem
sekolah (kelas), Pancasila harus diintegrasikan ke dalam kurikulum dan cara
berpikir peserta didik. Bagaimana kita bisa menciptakan profil pelajar
Pancasila yang sesuai dengan tuntutan zaman ini?
Pertama, kita perlu memahami bahwa
pendidikan tidak hanya terjadi di ruang kelas. Pendidikan harus merambah ke
dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus belajar mengenali dan meresapi
nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekitar mereka. Mereka harus mampu
menerapkan ketahanan budaya Pancasila dalam interaksi sosial dan menghadapi
tantangan globalisasi.
Kedua, pendidikan harus berfokus pada
pengembangan karakter. Peserta didik harus dilatih untuk menjadi warga negara
yang peduli, adil, dan bertanggung jawab. Mereka harus memahami pentingnya
persatuan dan toleransi dalam masyarakat yang beragam. Pancasila dapat membantu
menciptakan landasan moral untuk tindakan mereka.
Mengakhiri refleksi ini, kita menyadari bahwa Pancasila adalah lebih dari sekadar simbol negara. Ia adalah jiwa bangsa Indonesia, dan tugas kita adalah memahami, menghayati, dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan abad ke-21 memiliki peran sentral dalam menciptakan profil pelajar Pancasila yang kokoh, yang mampu menjaga dan mengembangkan entitas dan identitas Pancasila dalam bangsa Indonesia. Sehingga, kita semua harus mengambil peran aktif dalam proses ini, memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi pilar yang kuat dalam kehidupan kita dan masa depan bangsa ini.
TOPIK
4_7 AKSI NYATA
FONDASI
PENDIDIKAN INDONESIA
Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia
Pendidikan IPS kelas D
Oleh : M Yuhdi