Minggu, 08 Oktober 2023

MATA KULIAH FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA : Pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara

 


MATA KULIAH FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Topik 2 Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Tugas_7 Koneksi Antar Materi

Nama               : M. Yuhdi

NIM/Kelas      : D

Tahun             : 2023

 

Pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara: 

1.      Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?

Berdasarkan pengetahuan saya, ada beberapa hal yang saya percaya tentang peserta didik dan pembelajarannya, yaitu:

a.       Saya percaya bahwa setiap peserta didik memiliki keunikannya masing-masing, khususnya dalam memahami sesuatu atau dalam belajar. Oleh karena itu, saya sebagai calon guru berupaya untuk memahami peserta didik secara individual dan mempersonalisasi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik saya nanti.

b.      Saya memandang peserta didik itu sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran. Hal itu mengingatkan pada saya sendiri selama menjadi peserta didik, dimana saya lah yang harus jujur pada diri sendiri dan harus mau bertanya serta tidak perlu malu bertanya jika masih belum memahami pembelajaran. Oleh karena itu, saya sebagai guru haruslah memastikan peserta didik berusaha untuk menciptakan lingkungan di kelas yang mendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi, bertanya, berpikir kritis, dan mencari pemahaman untuk kepentingan mereka.

c.       Menurut saya dan semua guru, pastinya peserta didik itu bagaikan kertas kosong yang perlu bagi guru untuk mengisinya dengan ilmu pengetahuan, namun saya percaya bahwa pendidikan tidak hanya tentang ilmu pengetahuan semata, karena pendidikan haruslah melibatkan pengembangan keterampilan sosial, etika, kepemimpinan, dan nilai-nilai moral. Mereka berusaha untuk mengajar peserta didik bukan hanya sebagai pelajar, tetapi juga sebagai warga yang bertanggung jawab.

 

2.      Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini? 

Setelah mempelajari materi topik 2 ini, saya memperoleh penguatan pemahaman terkait peserta didik dan pembelajarannya. Dimana memang peserta didik adalah kertas kosong yang perlu guru isi dengan ilmu pengetahuan, keterampilan sosial, etika, kepemimpinan, dan nilai-nilai moral. Namun tidak sebatas diisi, karena guru masihlah harus menebalkan tulisan tersebut, yang artinya peserta didik tidak hanya mengetahuinya saja dan guru harus menjadikan peserta didik mampu menerapkannya juga dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Seperti dalam pemikiran Kihadjar dewantara, dimana tugas pendidik  adalah ‘menuntun’ peserta didik dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik lagi dan mampu diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, setiap anak juga terlahir dengan kodrat dan keunikannya masing-masing, sehingga pendidikan itu dikatakan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan juga tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan (kognitif) semata melainkan juga sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) peserta didik pun harus dikembangkan. Sikap otoriter seorang pendidik terhadap peserta didik juga perlu dihilangkan, karena seorang pendidik itu haruslah menjadi tauladan yang baik, mengayomi dan memberi semangat kepada peserta didiknya. Hal ini sesuai dengan semboyan pendidikan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ind Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

 

 

3.      Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?

Yang harus segera saya lakukan adalah memperbaiki paradigma saya tentang arti sesungguhnya dari pendidikan. Dan menerapkan pemikiran KHD tentang pendidikan yang berpihak pada anak dengan cara merdeka belajar. Saya yakin, setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, oleh karenanya saya tidak akan memaksakan mereka untuk dapat menguasai bidang ilmu secara cepat. Ibarat sebuah planet-planet yang berputar pada orbitnya masing-masing, begitu pun dengan anak-anak mereka akan menguasai satu bidang keilmuan sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar